Nama : Alya Oktavia Rizkiani
Kelas : IX-I
Selasa, 19 Maret 2013
sejarah paris

Pada
abad ke-19 Prancis berubah menjadi Negara industri yang ditandai
dengan perubahan tata letak kota. Pada tanggal 31 Maret 1889, untuk
merayakan 100 tahun revolusi Prancis maka pemerintah Prancis pun ingin
memesona seluruh dunia dan memutuskan untuk menyelenggarakan pameran
besar di Champ de Mars. Maka dibangunlah sebuah menara di pusat kota
Prancis yaitu di kota Paris. Menara tersebut dibuat dengan balok-balok
metal yang di satukan oleh paku dengan ketinggian 324 meter adalah karya
dari seorang insinyur bernama Gustave Eiffel yang tertarik pada logam
baru yaitu besi.
Dan
pada awal abad ke-20 disusul dengan citra Paris sebagai kota mode
menghasilkan pemikiran bahwa Paris sebagai pusat penciptaan hal-hal
indah dan tempat berkumpulnya perempuan cantik yang sangat mengikuti
mode. Hingga saat ini pun Paris menjadi kota mode terbesar di seluruh
dunia. Maka tidak heran bila Paris dipilih para perancang busana dari
berbagai belahan dunia sebagai tempat untuk memamerkan hasil karya
terbaik meraka dan menjadikan acuan bagi mereka dengan tujuan agar
rancanganya lebih dikenal. Di kota Paris juga terdapat banyak sekolah
mode bagi mereka yang ingin mengembangkan potensi yang ada pada diri
mereka.
Dengan
adanya menara eiffel yang ditunjang dengan taman dan tempat duduk di
sekitar menara sehingga orang-orang bisa menikmati keindahan menara di
siang hari maupun di malam hari. Menara akan tampak lebih cantik pada
malam hari karena menara diterangi dengan cahaya lampu yang mungkin
bagi sebagian orang menimbulkan kesan romantis.
Walaupun
demikian tidak semua orang menyukai adanya menara eiffel. Sebagian
seniman dan penulis merasa malu. Mereka menganggap menara eiffel
bagaikan seekor jerapah tinggi yang berlubang atau lampu jalanan yang
menyedihkan. Banyak orang Paris yang tinggal di sekitar menara merasa
cemas, mereka takut sewaktu-waktu menara itu jatuh dan menimpa kepala
meraka.
Bahasa
Prancis juga dikenal lengkap dengan kata yang bisa menggambarkan
setiap detail yang tepat untuk mendskripsikan sebuah benda maupun
abstrak. Berikut ini contoh yang di ambil dari sebuah buku karya Victor
Hugo yang berjudul Les misérables 1 (1972:22)
La maison qu’il habitait se composait,
nous l’avons dit, d’un rez-de-chaussée et d’un seul étage; trois pièces
au rez-de-chaussée, trois chambres au premier, au-dessus un grenier.
Derrière la maison, un jardin d’un quart d’arpent. Les deux femmes
occupaient le premier. L’évêque logeait en bas. La première pièce, qui
s’ouvrait sur la rue, lui servait de salle à manger, la deuxième de
chambre à coucher, et la troisième d’oratoire. On ne pouvait sortir de
cet oratoire sans passer par la chambre à coucher, et sortir de la
chambre à coucher sans passer par la salle à manger. Dans l’oratoire,
au fond, il y avait une alcôve fermée, avec un lit pour les cas
d’hospitalité. M. l’évêque offrait ce lit aux curés de campagne que des
affaires ou les besoins de leur paroisse amenaient à Digne.
La
pharmacie de l’hôpital, petit bâtiment ajouté à la maison et pris sur
le jardin, avait été transformée en cuisine et en cellier.
Isi kutipan diatas adalah :
Rumah
yang didiaminya terdiri dari, telah kita ceritakan, dua tingkat ; dua
ruangan di lantai bawah, tiga kamar di lantai atas, dan di atasnya
terdapat gudang. Di belakang rumah, ada taman seluas seperempat arpent
(1 arpent=2000-5000 meter persegi). Kedua wanita itu tinggal di lantai
atas. Sedangkan sang uskup tinggal di lantai bawah. Ruang pertama yang
menghadap ke jalan digunakan sebagai ruang makan, ruang ke dua
digunakan sebagai kamar tidur dan ruang ke tiga digunakan sebagai kapel
kecil (oratoire). Kita tidak bisa keluar dari kapel kecil ini
tanpa melewati kamar tidur dan keluar dari kamar tidur tanpa melewati
ruang makan. Di kapel kecil diujungnya, ada alcôve (tempat di
sebuah kamar untuk tempat tidur). dengan satu tempat tidur kalau-kalau
ada tamu. Bapak uskup memberikan tempat tidur ini untuk pastor kepala
di desa yang harus berurusan dengan Digne.
Apotik
rumah sakit tersebut, sebuah bangunan kecil di samping rumah di depan
taman di ubah menjadi dapur dan berubah menjadi tempat menyimpan
minuman anggur dan persediaan makanan (cellier).
Dari
contoh di atas bisa kita simpulkan bahwa ada sebagian kata yang tidak
bias di terjemahkan dalam bahasa Indonesia. Itu menunjukan bahwa bahasa
prancis mempunyai lebih banyak kata untuk mengungkapkan banyak hal.
Seperti halnya mengungkapkan makna sayang dalam bahasa prancis
mempunyai lebih banyak kata untuk mengungkapkannya seperti ma chér(e),
mon pétit ami(e), mon pétit lapin, mon amour dan banyak lagi kata yang
biasa di gunakan.
Dari
situlah orang-orang menganggap bahwa bahasa prancis sebagai bahasa
romantis. Mungkin karena bahasa prancis yang di ucapkan mendayu-dayu
sehingga terdengar lembut di telinga setiap pendengarnya. Ditunjang
dengan keadaan kota Paris yang menyuguhkan berbagai macam keromantisan
sehingga orang-orang selalu ingin merasakan keromantisan kota Paris.
sejarah hello kitty
Hello Kitty adalah salah satu karakter fiktif berupa kucing yang
popularitasnya telah merambah ke seluruh penjuru dunia. Hello Kitty
berasal dari Jepang dan hak patennya dipegang oleh perusahaan bernama
Sanrio. Hello Kitty pertama kali dimunculkan pada tahun 1975 di sebuah
surat kabar nasional. Beberapa sumber menyatakan bahwa karakter kucing
ini pada mulanya ditujukan untuk mengalahkan popularitas karakter
anjing, yakni Snoopy, yang telah terlebih dahulu populer di Jepang.
Tujuan terebut nampaknya berhasil, karena saat ini Hello Kitty tak hanya
populer tetapi juga telah dianggap sebagai subkultur yang melengkapi
daya pikat Negara Jepang.
Koleksi Hello Kitty
Popularitas karakter Hello Kitty membuat segala macam hal yang berbau kucing manis ini laris di pasaran. Secara umum, benda-benda tersebut terkait dengan kehidupan sehari-hari. Barang berbau Hello Kitty yang pertama diproduksi berupa Puchi Purse atau dompet berukuran kecil. Sukses di pasaran, Sanrio kemudian memproduksi benda lain mulai dari aksesoris wanita, perlengkapan makan, perlengkapan belajar, kebutuhan traveling, sepeda, aksesoris mobil, bantal, boneka hello kitty dan masih banyak lagi lainnya. Meskipun banyak benda yang diproduksi dan memakai karakter Hello Kitty, namun pemegang lisensinya tidak mengijinkan Hello Kitty digunakan untuk dua benda yakni rokok dan sake
Penggemar Hello Kitty tersebar di seluruh dunia. Pemasaran benda-benda yang terkait kucing berpita ini telah merambah pasar global. Di Jepang sendiri, kolektor sejati Hello Kitty disebut Kitty-ra. Mereka biasanya berburu benda-benda dengan harga terjangkau sampai benda dengan harga memukau. Selain diproduksi massal, ada beberapa benda Hello Kitty yang memang eksklusif dan diproduksi secara terbatas. Benda tersebut antara lain robot Hello Kitty, perhiasan serta patung Hello Kitty yang terbuat dari berlian murni, mobil Mitsubishi yang diberi nama Princess Kitty dan masih banyak benda lainnya.
Kemana Bibir Hello Kitty?
Jika diperhatikan, karakter Boneka Hello Kitty selalu ditampilkan tanpa bibir. Kabarnya, hal ini pada mulanya ditujukan agar masing-masing penggemar Hello Kitty bisa menentukan sendiri letak bibir si Kitty. Namun seiring berjalannya waktu, ketiadaan bibir Hello Kitty justru menjadi ciri khas yang tidak dijumpai pada karakter lainnya. Meskipun tidak memiliki bibir, namun dalam serial maupun film-nya, Hello Kitty dipersonifikasikan layaknya manusia yang bisa berkomunikasi.
Film pertama Hello Kitty adalah Kitty and Mimi’s New Umbrella. Film ini tayang pada tahun 1981. Kesuksesan film ini kemudian diikuti dengan pembuatan serial hello Kitty seperti Hello Kitty’s Furry Tale Theater dengan jumlah episode mencapai 24. Serial ini sendiri pertama kali ditayangkan di Amerika Serikat pada tahun 1987. Tahun berikutnya, yakni 1991, serial lainnya kembali diproduksi dengan judul Hello Kitty and Friends masih di Amerika Serikat. Penayangannya dilakukan oleh saluran TV CBS.
Kontroversi Hello Kitty
Meskipun cukup populer, namun kehadiran karakter Hello Kitty dibarengi dengan beberapa kontroversi. Salah satu yang paling banyak dibicarakan adalah kemiripannya dengan karakter kucing lainnya di Jepang, Maneki Neko. Karakter Maneki Neko berupa pajangan yang biasanya terbuat dari keramik maupun porselen. Maneki Neko dipercaya membawa keberuntungan. Maneki Neko secara harfiah berarti “kucing memanggil”. Hal ini dianggap sama seperti “Hello Kitty” yang bisa juga diartikan “kucing yang menyapa”.
Koleksi Hello Kitty
Popularitas karakter Hello Kitty membuat segala macam hal yang berbau kucing manis ini laris di pasaran. Secara umum, benda-benda tersebut terkait dengan kehidupan sehari-hari. Barang berbau Hello Kitty yang pertama diproduksi berupa Puchi Purse atau dompet berukuran kecil. Sukses di pasaran, Sanrio kemudian memproduksi benda lain mulai dari aksesoris wanita, perlengkapan makan, perlengkapan belajar, kebutuhan traveling, sepeda, aksesoris mobil, bantal, boneka hello kitty dan masih banyak lagi lainnya. Meskipun banyak benda yang diproduksi dan memakai karakter Hello Kitty, namun pemegang lisensinya tidak mengijinkan Hello Kitty digunakan untuk dua benda yakni rokok dan sake
Penggemar Hello Kitty tersebar di seluruh dunia. Pemasaran benda-benda yang terkait kucing berpita ini telah merambah pasar global. Di Jepang sendiri, kolektor sejati Hello Kitty disebut Kitty-ra. Mereka biasanya berburu benda-benda dengan harga terjangkau sampai benda dengan harga memukau. Selain diproduksi massal, ada beberapa benda Hello Kitty yang memang eksklusif dan diproduksi secara terbatas. Benda tersebut antara lain robot Hello Kitty, perhiasan serta patung Hello Kitty yang terbuat dari berlian murni, mobil Mitsubishi yang diberi nama Princess Kitty dan masih banyak benda lainnya.
Kemana Bibir Hello Kitty?
Jika diperhatikan, karakter Boneka Hello Kitty selalu ditampilkan tanpa bibir. Kabarnya, hal ini pada mulanya ditujukan agar masing-masing penggemar Hello Kitty bisa menentukan sendiri letak bibir si Kitty. Namun seiring berjalannya waktu, ketiadaan bibir Hello Kitty justru menjadi ciri khas yang tidak dijumpai pada karakter lainnya. Meskipun tidak memiliki bibir, namun dalam serial maupun film-nya, Hello Kitty dipersonifikasikan layaknya manusia yang bisa berkomunikasi.
Film pertama Hello Kitty adalah Kitty and Mimi’s New Umbrella. Film ini tayang pada tahun 1981. Kesuksesan film ini kemudian diikuti dengan pembuatan serial hello Kitty seperti Hello Kitty’s Furry Tale Theater dengan jumlah episode mencapai 24. Serial ini sendiri pertama kali ditayangkan di Amerika Serikat pada tahun 1987. Tahun berikutnya, yakni 1991, serial lainnya kembali diproduksi dengan judul Hello Kitty and Friends masih di Amerika Serikat. Penayangannya dilakukan oleh saluran TV CBS.
Kontroversi Hello Kitty
Meskipun cukup populer, namun kehadiran karakter Hello Kitty dibarengi dengan beberapa kontroversi. Salah satu yang paling banyak dibicarakan adalah kemiripannya dengan karakter kucing lainnya di Jepang, Maneki Neko. Karakter Maneki Neko berupa pajangan yang biasanya terbuat dari keramik maupun porselen. Maneki Neko dipercaya membawa keberuntungan. Maneki Neko secara harfiah berarti “kucing memanggil”. Hal ini dianggap sama seperti “Hello Kitty” yang bisa juga diartikan “kucing yang menyapa”.
Langganan:
Postingan (Atom)